17 November 2020
PENYULUHAN TENTANG ODGJ DI DESA PURWODADI
PURWODADI – Kesehatan Jiwa oleh sebagian masyarakat masih menjadi hal yang tabu. Istilah istilah miring yang sebagian masih umum menempel di telinga masyarakat menjadi halangan berat bagi kehidupan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Ditambah lagi pandangan warga bahkan orang-orang terdekat tentang kondisi yang bersangkutan, menambah semakin berat beban yang dipikul oleh mereka.
Kondisi inilah yang membuat ODGJ semakin tersisih di masyarkat, padahal mereka memiliki hak dan kewajiban yang sama untuk hidup bersosialisasi bahkan berorganisasi. Hanya memang penanganan yang tepat dan pendampingan secara intens oleh keluarga dan masyarakat itulah yang dibutuhkan.
Hal ini disampaikan oleh Bapak Dika, dari Puskesmas Rejomulyo dalam kegiatan penyuluhan kesehatan jiwa di Desa Purwodadi pada Senin (16/11/2020).
Masyarakat memiliki fungsi paling penting dalam alur ini, ODGJ memiliki hak dan kewajiban yang sama di masyarakat, sehingga peranan mereka harus didukung dengan adanya regulasi dan pendekatan yang nyata, tidak hanya teori saja. Bapak Dika menyampaikan juga tentang pentingnya untuk mengetahui gejala-gejala gangguan jiwa, penanganan dan konsep pengelolaan kesehatan jiwa bagi seluruh elemen masyarakat di Desa.
Masyarakat harus berupaya untuk membangun dan membangkitkan rasa empati serta simpati kepada ODGJ sebagai langkah nyata untuk bagaimana mereka bisa diterima penuh oleh masyarakat.
Diharapkan dengan adanya penyuluhan ini, ODGJ mampu diterima baik di masyarakat untuk bisa bersama-sama membaur, bersosialisasi bahkan bersama-sama ikut andil dalam kemajuan pembangunan Desa baik fisik maupun non fisik.